Minggu, 28 Agustus 2011

Things Aren't Easy Anymore, Dear :'D

Semuanya udah berbeda. Semua hal bermutasi jadi rumit akhir-akhir ini. Kepalaku pun semakin sering pening. Moodku turun drastis. Dan yang terburuk? Aku gak bisa menikmati 'Chicken Soup'ku. 


Iya, semuanya gak semudah dulu lagi. Kadang kalo kita menengok ke belakang... Banyak hal-hal indah yang tertinggal. Dan kita pasti tergiur buat berbelok, berpaling dan memungut kenangan-kenangan indah itu. Tapi apa bisa? Enggak, gak bisa. Kecuali kalo kamu mau terjerembab, tersungkur, atau apalah di lumpur masalalu.
Aku menghadapi masa-masa sulit. Rasanya susah dan lengket buat melepaskan diri dari masalalu. Rasanya... Semuanya terlihat indah saat aku menengok ke belakang. Berbeda dengan sekarang. Untuk membuka mata aja.. Rasanya. Susaaaaah. Banget.
Tapi, terimakasih buat Tuhan, Mama, dan buku-buku pengembangan diri-khususnya Chicken Soup-ku, untuk motivasi kalian, sehingga akhirnya aku bisa terlepas dari lumpur masalalu.
Dan sekarang, aku bisa tersenyum-setidaknya untuk saat ini, dan saat menulis post ini-
******
Iya, aku bukan orang yang sempurna. Aku bukan boneka barbie kalian yang setiap saat tersenyum, yang setiap saat ceria. Dan terlebih, aku bukan barbie yang cantik. Aku buruk rupa.
Aku hanya seorang remaja. Yang tumbuh, yang berusaha membentuk jatidiri, yang berusaha bangkit dari keterpurukan, yang berusaha menyembuhkan orang lain, yang jatuh cinta, tapi... Selalu saja jatuh cinta pada orang yang tidak tepat. Haha, hapus kalimat barusan :D
Kalo kita mengharapkan dunia yang penuh kedamaian, yang tanpa masalah, itu kayak kita berharap bulan berubah warna jadi pink kembang-kembang. Aku juga mengalami fantasi kayak gitu. Dulu aku pengen dunia-kehidupanku bebas dari masalah. Aku pengen semua berjalan sesuai kemauanku. Tapi... Dunia yang tanpa masalah itu cuma 'happy ending' di sebuah dongeng.


Ini realita. Ini kenyataan. Dan saat kenyataan gak sesuai dengan apa yang aku pengen, aku lari. Aku berpura-pura semua baik-baik saja. Aku berpura-pura bahagia. Tapi tanpa aku sadar, semakin aku berpura-pura, semakin gencar pula kesepian itu menggerogotiku. Sedikit demi sedikit. Dan tanpa aku sadar, aku udah jadi makhluk tanpa jiwa. Aku penuh kebencian. Aku melupakan semua ilmu kehidupan yang dulu aku pegang erat-erat. Aku tau itu salah, tapi saat kebencian merasukimu, kamu gak bisa berbuat apa-apa.
Untungnya, semua berubah dan membaik. Aku belajar menerima kenyataan, bukan lari darinya. Ini hidupku, ini kenyataan yang harus aku jalani. Dunia itu kejam, dan aku harus bertahan, aku gak boleh jadi kejam kayak mereka. Aku bakal belajar menerima kenyataan ini. Walau kenyataan ini terlalu pahit untuk diterima.

Dan apa yang pengen aku sampaikan di post kali ini?
'Teman-teman, di mana pun kalian berada, semua yang udah meluangkan waktu buat membaca post ini.. Kalau sekarang kalian kesepian, kalian merasa gagal, atau kalian merasa terpuruk.. Aku tau gak mudah buat bangkit. Aku tau rasanya ditolak. Aku tau susah banget buat move on. Tapi kalian harus bangkit, kalian gak boleh menyiksa jiwa kalian dengan penyesalan. Semua orang punya kesempatan buat bangkit. Semua bergantung dari seberapa kuat usaha kalian buat bangkit, memaafkan diri sendiri di masa lalu, dan seberapa kuat usaha kalian untuk belajar dari kegagalan masa lalu. Aku tau kalian bisa. Aku tau kita semua bisa :D'                                

Iya, aku udah tau :D

Aku udah tau, iya aku udah tau. Aku tau. Aku tau kalo bakal kayak gini jadinya. Iya kan? Bener kan? Aku benci karena selalu bener. Aku benci.... Aku benci karena aku udah tau apa kalimat di halaman terakhir.. Bahkan sebelum aku membacanya.

Kadang aku gak pengen kayak gini. Kayaknya semua kelihatan lebih baik kalau kita gak tau apa-apa. Dan akhirnya mati kaget... Karena semua gak kayak yang kita pengenin.

Okay. Sekian aja ya. Aku tau. Aku tau semuanya... Bahkan sebelum kamu atau kalian, atau mereka ngomong sepatah katapun.. Aku tau.


Dan Puji Tuhan, aku gak mati kaget :D


Sabtu, 20 Agustus 2011

Bingung yang Merayap

Malam ini-malam diskorelasi JB.. Dan akhirmya, pertama kalinya aku bisa tersenyum, ikhlas, senang, dan mataku berbinar. Tak ada lagi pening yang merayap setiap kali aku mencoba tersenyum. Tak ada lagi mata yang berat. Semua terasa indah dan ringan, tak berat seperti dulu.Ya, ini pertama kalinya sejak aku masuk ke SMA ku yang baru.
Entah mengapa. Malam ini terasa lebih indah dari biasanya. Seharusnya hatiku hancur, tapi... Tidak, aku bisa merelakannya. Ya, hidupku terus berjalan, menyusuri tiap jengkal usiaku yang menipis. Dunia berputar, dan aku harus terus berjalan. Dengan senyuman.
Tapi... kepalaku pening lagi. Entah apa isi kepalaku sehingga pening, pening dan berat untuk melanjutkan hidup. Mungkin aku butuh seseorang-atau sesuatu. Tapi apa? Siapa? Apa ada yang peduli? Kepercayaanku menipis kawan, aku jauh dari Tuhan. Kalian bahagia, aku tidak. Aku tersenyum, tapi.. Apa itu bahagia?

Senin, 01 Agustus 2011

"Cinta, apa itu cinta? Apa hanya sebatas dongeng? Dongeng pengantar tidur.... Untuk jiwa-jiwa kesepian?"