Sabtu, 22 Desember 2012

4bia aka Phobia Review

Ini dia horror Thailand yang udah lama pengen aku tonton, dan akhirnya kesampaian waktu main ke rumah Adis dan nonton pake laptopnya hehehe *gak modal*

Okay, back to the review...
Phobia adalah film Thailand yang di sutradarai oleh Youngyooth Thongkonthun, Banjong Pisanthanakun, Parkpoom Wongpoom, dan Paween Purijitpanya. Film ini terdiri dari 4 parts, dengan cerita yang berbeda tapi berkesinambungan. Seru ya konsep ceritanya :)

[SPOILER ALERT!]

Part 1. Loneliness
Bercerita tentang seorang gadis yang tinggal sendirian di apartment nya. Gadis ini sedang menjalani masa penyembuhan setelah kecelakaan yang menimpanya. Namanya juga orang kesepian, saat ada orang yang tiba-tiba ngajak kenalan, pasti ditanggepin, kan? Nah, inilah yang dialami si gadis. Tiba-tiba ada seorang cowok yang mengajaknya berkenalan lewat sms. Karena kesepian, akhirnya mereka menjadi teman akrab. Namun si gadis tidak tahu, teman barunya itu menyimpan rahasia besar.

Rated : 3.5/5

Part 2. Deadly Charm
Jujur, ini adalah part yang paling saya gak suka. Efek CGI, shaking camera dan semua terlihat lebay. No more reviews.

Rated: 1/5

Part 3. The Man In The Middle
Part ini mengangkat 4 tokoh kocak Aey, Ter, Shin dan Puak. Ceritanya, nih, mereka lagi camping di hutan. Aey bilang, orang yang tidur di tengah adalah orang yang akan mati bersamanya (kalau-kalau besok Aey mati) Keesokan harinya, ternyata Aey tenggelam karena menyelamatkan Ter. Tubuhnya gak ditemukan. Walau takut, temen-temen Aey yang lain tetap menghabiskan malam di hutan. Malamnya, Aey kembali. Namun siapa yang sebenarnya kembali? Aey, atau hantunya?! Filmnya kocak dan menghibur, twistnya keren.

Rated:  4/5

Part 4. The Last Flight
Pim, pramugari sebuah maskapai pesawat terbang, diberi tugas untuk menemani Putri Sophia, putri dari Virnistan. Kejadian aneh mulai terjadi, Putri Sophia terlihat sangat membencinya. Pim lalu menyadari sesuatu. Sebelum sempat berbicara empat mata dengan Putri Sophia, Sang Putri terlanjur mati karena makanan Pim yang mengandung udang (Putri alergi udang) Pim-lah yang ketiban sial dan harus menemani mayat Sang Putri semalaman. Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Ada apa dengan Pim dan Si Putri?

Rated: 3.8/5

Film ini cukup keren, baik tokoh, alur dan twistnya. Thriller psikologi Part terakhirnya nendang banget. Twist Part 3 nya kocak banget. Sayang kalo gak nonton :)

Film Omnibus

Omnibus? Omnibus itu apa sih?
Jadi, film omnibus adalah film panjang yang terdiri dari beberapa segmen (biasanya sih satu cerita dan cerita lainnya saling berhubungan)
Segmen? Maksudnya gimana bro?
Maksudnya, dalam film itu ada beberapa cerita yang berbeda baik karakter dan alurnya. Jadi semacam baca antologi cerpen gitu... Sebenarnya, omnibus ini bukan barang baru di perfilman Indonesia, hanya saja, masyarakat masih kurang familiar dengan kehadirannya. Ya, seperti kita ketahui, perfilman Indonesia (sekarang mencoba bangkit, sih) penuh dengan horror nyeleneh bin sekenanya yang malah menonjolkan cewek-cewek seksi daripada hantunya. Dan lebih ironisnya lagi, lebih menonjolkan sisi comedy sexnya daripada kematangan alur dan plotnya.
Sudahlah, kalau diterusin saya gak bisa berhenti mencela film begituan hehe. Back to topic....
Apa aja sih contoh-contoh film omnibus yang berkualitas?
Di genre horror, saya pernah nyoba nonton 4bhia, Phobia 2, V/H/S 2012, Takut: Faces of Fear. Juarak nya tetep 4bhia dan Takut: Faces of Fear.
Sementara di genre romance, saya pernah coba Sad Movie. Bagus kok ceritanya, tapi tenang aja, gak sad-sad amat kok :)
Dan FYI, baru-baru ini, orang-orang berbakat Indonesia, menyelenggarakan kompetisi WATDEFAK! Salah satu kompetisi film pendek bergenre bebas, di mana penonton bisa membuat sendiri. Iya, kita bisa ngebuat alurnya sendiri! Penasaran? buka aja watdefak.com untuk rasa penasaran yang lebih lanjut :)

Gimana? Tertarik buat nonton film omnibus? Atau malah membuat film omnibus? Kalau saya sih lebih suka omnibus dari pada film biasa.. Tapi, bagaimana dengan Anda? :)

Senin, 03 Desember 2012

Pulau Kecil dan Gadis Pencari Inspirasi

Bali, pulau itu dan kenangannya....
Sudah empat tahun, tapi tetap saja, melintasi PLTN Paiton saat malam... 
Melihat kerdip cahayanya...
Rasanya masih sama. Seperti empat tahun yang lalu.







Beberapa hari yang lalu, saya baru aja pulang dari Bali. Bagi orang lain mungkin Bali hanya satu dari sekian obyek wisata yang Anda kunjungi di hari libur. Tapi buat saya, Bali adalah tempat merenung yang menenangkan. Kultur, budaya, tarian, hiasan bunga dan rambut panjang gadis bali, keeksotisan dan gagahnya pria Dewata, dan hal-hal tak terlupakan lain, yang membuat Bali selalu hangat, ya, dan menyenangkan.

Sepertinya saya jatuh cinta pada Bali, dan tidak akan keberatan untuk menghabiskan sisa hidup saya di sana. Bali, saya akan kembali.