Sabtu, 19 Mei 2012

Sinopsis : The Pianist

The Pianist adalah sebuah biografi tentang seorang pianis Yahudi Polandia bernama Wladyslaw Szpilman yang tinggal di Warsawa, tempat berkuasanya tentara Jerman. Film ini diproduksi tahun 2002 dan disutradai oleh Roman Polanski dengan Adrien Brody sebagai bintang utama.

Cerita ini bermula dari pengeboman  stasiun radio oleh Jerman di mana Wladyslaw (Wladek) sedang mengadakan siaran musiknya. Ia pun pulang dan mendengar berita bahwa perang akan berakhir. Namun keadaan semakin buruk dengan diberlakukannya aturan bahwa keluarga Yahudi tidak boleh menyimpan uang lebih dari 3000 Zlotys. Bukan hanya itu, mereka pun diwajibkan memakai tanda bintang Daud yang semakin menambah diskriminasi terhadap kaum Yahudi.
Puncaknya, keluarga-keluarga Yahudi dipaksa pindah ke Ghetto (Pemukiman) yang sempit. Di perbatasan Ghetto pun dibangun tembok untuk memisahkan Ghetto dengan District Warsawa, sehingga kaum Yahudi tidak bisa bebas pergi ke kota.
Wladek dan keluarga pun berusaha bertahan hidup. Mayat kelaparan bertebaran di mana-mana. Ghetto menjadi semacam pemukiman kumuh yang padat penduduk bagi orang Yahudi. Pada suatu malam, saat Wladek berjalan pulang, ia melihat seorang bocah yang menyelinap di antara tembok pembatas untuk mencari makanan demi keluarganya, namun naas bocah itu tewas karena tentara Jerman memergokinya.
Suatu hari terdengar rumor bahwa keluarga Yahudi yang tidak punya Sertifikat Kerja akan dideportasi. Wladek pun berusaha mencari sertifikat itu demi ayahnya. Untung ada Majorek yang membantunya. Mereka pun pergi ke kamp konsentrasi di Treblinka.

Ternyata Sertifikat Kerja tetap tidak menyelamatkan mereka, akhirnya Wladek berpisah dengan keluarganya. Semula tentara Jerman mengirim orang Yahudi ke "Melting Pot" (tempat orang Yahudi dibakar hidup-hidup). Beruntung bagi Wladek ia diselamatkan oleh seorang perwira Jerman. Ia pun bertahan hidup sendiri mulai hari itu.




Wladek melihat banyak sekali kekejaman Jerman terhadap Yahudi, namun ia tidak dapat berbuat apa-apa. Ia pun ditangkap dan terpaksa menjadi budak. Di sana Wladek bertemu dengan Majorek lagi, namun kali ini Majorek bukan pria kaya, melainkan budak seperti Wladek. Akhirnya dengan bantuan Majorek, Wladek bisa keluar dari Ghetto dan kembali ke kota. Namun ia harus bersembunyi karena rupanya tentara Jerman masih gentar mencari orang Yahudi. Dengan bantuan kenalannya, Wladek berhasil bersembunyi. Di tempat persembunyiannya ia melihat orang Yahudi mulai bangkit dan melakukan perlawanan terhadap Jerman. Wladek merasa bersalah karena tidak ikut berjuang bersama mereka.
Setelah pindah berkali-kali, Wladek akhirnya bersembunyi di sebuah rumah yang tak berpenghuni. Saat akan membuka kaleng makanan, Wladek bertemu dengan seorang perwira Jerman. Ia tidak tahu bahwa Wladek orang Yahudi dan menyuruhnya bermain piano (Wladek memainkan Chopin-Ballade in G minor).

Karena terkesima dengan permainan Wladek yang indah, perwira Jerman yang telah sadar bahwa Wladek orang Yahudi tidak jadi membunuhnya dan malah membantunya bersembunyi. Tentara Rusia pun datang dan tentara Jerman terpaksa pergi. sebelum pergi Perwira jerman itu memberi mantel untuk Wladek.



Beberapa hari kemudian, Rusia datang. Wladek pun keluar dan berusaha memeluk salah satu wanita Polandia. Namun ia dikira tentara Jerman dan nyaris ditembak. Saat ditanya mengapa memakai mantel orang Jerman ia hanya menjawab, "Aku kedinginan"



Hari-hari pun berlalu dan Jerman kini tunduk pada Rusia. Wladek Spilzman telah menjadi pianis terkenal dan bekerja di radio Polish. Perwira Jerman yang dulu menolong Wladek kini menjadi tawanan Rusia. Saat salah satu orang Yahudi lewat dan mencemooh mereka, perwira itu menghampirinya dan berkata bahwa ia dulu menyelamatkan musician bernama Wladyslaw Szpilman dan meminta Wladek membebaskannya. Wladek berusaha mencari si perwira, namun upaya Wladek untuk menyelamatkannya gagal karena perwira itu telah dibawa ke Rusia.

Wladek tidak tahu siapa nama perwira itu. Namun di akhirnya cerita, terungkap bahwa dia adalah Wilm Hosenfeld, perwira Jerman yang meninggal di kamp pengasingan di Rusia. Sungguh mengenaskan, budi baik tidak terbalas. Film pun berakhir dengan konser Szpilman di Warsawa yang membawakan lagu "Chopin-Grande Pollonaise Briliante in E 
flat major"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar