Rabu, 18 Juli 2012

The Amazing Spider-Man Review


Hidup Peter Parker, si remaja jenius, berubah 180 derajat setelah ia menemukan koper almarhum ayahnya (Richard Parker) yang menyimpan rahasia besar. Ia pun mencoba untuk menyelidiki kematian ayah dan ibunya. Tapi siapa sangka dia berubah menjadi Spider-man karena tergigit laba-laba hasil rekayasa genetika? Dalam waktu yang sama, muncul The Lizard yang mengacau kota. Siapakah The Lizard? Berhasilkah Spidey mengungkap misteri kematian orang tuanya?

Director: Marc Webb

Writers: James Vanderbilt (screenplay), Alvin Sargent (screenplay)

The Amazing Spider-man. Pemerannya (Andrew Garfield) sempat membuat gue penasaran. Secakep apa, sih? Gue kok ragu bisa menandingi Tobey Maguire yang bermuka baik itu? Terus his lover, Mary Jane (Kirsten Dunts) juga di replace dengan Gwen Stacy (agaknya gue mendukung hal ini) Berhasil gak, ya, gebrakan ini?

Akhirnya kesempatan untuk menonton The Amazing Spiderman 3D datang juga.. Wah, kesempatan emas ini, batin gue. Secara keseluruhan gue suka sama filmnya. Tapi gue agak kaget dengan perbedaan Peter Parker dalam trilogy Spider-Man dan The Amazing Spider-Man (TAS) ini. Di Spider-Man, sebelum tergigit laba-laba, Peter digambarkan sebagai anak nerd, kutu buku yang terkesan gak berani melakukan apa-apa. Sementara di TAS, Peter bertransformasi menjadi anak gaul-plus skateboard yang cukup urakan, tapi tetap saja jenius. Menurut gue perubahan ini membawa angin segar untuk penontonnya. Gak kalah keren kok, tapi gue tetap saja merindukan sosok Tobey... Perubahan-perubahan kecil juga terjadi di storyline-nya. Seperti penyebab kematian uncle Ben, dan jaring laba-laba yang kini keluar dari alat bernama Web Shooter karya Peter. Humor romantis bertambah porsi yang menjadi nilai plus bagi film ini. Banyak penikmat film yang menilai bahwa film ini terlalu drama, tapi, gue menikmati aja kok. Menurut gue malah menambah sisi manusiawi dari seorang Spidey, di film ini, gue bisa terharu, takut, dan ngakak-gak setengah-setengah. Sungguh perpaduan yang jarang gue temui di film-film lain.

Gwen vs MJ
Terus nih, terus.. His girlfriend bukan lagi Mary Jane Watson, tapi Gwen Stacy. Well, mereka berdua sama-sama cantik. Tapi gue ngefans banget sama karakter Gwen yang cerdas, dewasa dan tangguh. Berbeda 180 derajat dengan MJ yang menurut gue mellow dan cuma-bisa-diculik-dan-ngerayu-cowok-aja (no offense) yah, pokoknya Gwen is the best, lah. Setelah gue browsing tentang Gwen, ternyata di komik asli The Amazing Spider-Man, dialah first love Peter, bukan MJ (oh, jadi begono :p) tapi sayang, akhirnya Gwen mati  :|     



Konklusi dari semua ini adalah..... Film The Amazing Spider-Man gak kalah dari sekuel sebelumnya, dengan Marc Webb sebagai produser. Film ini semacam angin segar yang mendekati realita, dan lebih menunjukkan sisi manusia Spider-Man. Gue suka storyline dan humor di film ini, tapi entah mengapa, gue kangen Tobey Maguire dan karakter Peter Parker yang dulu. Well, itu cuma masalah selera, sih :)    

Baju Spidey yang glamour (kiri) vs Spidey yang cool dan maskulin :)
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar