Senin, 29 Oktober 2012

REC 3 Genesis Review

Bosan dengan film zombie Hollywood yang terkesan itu-itu saja? Film garapan sutradara Spanyol ini bisa menjadi alternatifnya. Gimana kalau gaya mockumentary (found footage) Paranormal Activity digabung dengan cerita zombie yang gory abis? Wallaaa, lahirlah REC!
Sebenernya saya udah jatuh cinta dengan trilogy ini sejak film pertamanya yang sangat nggigit dan anti mainstream. Bener-bener REC garis keras deh, saya tuh. Yap, dua sutradara jenius Paco Plaza dan Jamie Balaguero sukses membuat dua sekuel pertama Rec menjadi film zombie terbaik. Kali ini saya akan mengupas sekuel terbarunya, REC 3 Genesis yang konon katanya menjadi jembatan REC 4 Apocalypse *gak sabar nunggu*

Berbeda dengan dua sekuel pendahulunya yang bercerita tentang karantina di sebuah apartmen berisi zombie-zombie kelaparan yang mengincar Angela Vidal dan kawan-kawan, REC 3 membawa kita ke pesta pernikahan Koldo (Diego Martin) dan Clara (Leticia Dolera) yang seharusnya dan memang menjadi pesta pernikahan yang gak akan terlupakan. Semua berjalan baik dan romantis sampai akhirnya paman Koldo yang sedang sakit, muntah darah dan tiba-tiba menyerang semua tamu pesta. Kekuatan cinta Koldo dan Clara diuji. Akankah cinta yang kuat mempersatukan mereka ditengah kejaran zombie kelaparan? 


Film ini 30 % romantis-religius dan 70% menegangkan. Sayangnya, Paco Plaza menyacati dan merubah trilogy spektakuler ini menjadi remaja labil yang kehilangan jati diri. Kenapa? Paco Plaza yang tidak didampingi oleh Jamie Balaguero ini menghilangkan effect mockumentarynya. Jujur, saya sangat kecewa-apa bedanya REC 3 dengan film zombie lain? Walau didukung dengan effect sempurna dan gambar yang enak dipandang, saya lebih suka effect goncangan-goncangan kamera Pablo dan sensasi "kecacatan" dari mockumentary yang terkesan sangat real.
REC bukanlah [REC] tanpa mockumentary. Cerita yang indah, romantis, religius sekaligus menegangkan tidak bisa mengobati kekecewaan saya. Yaa, emang bagus ide cerita REC kres 3 ini, malah perfect buat Anda yang mengidamkan cerita Romeo dan Juliet yang Julietnya berubah jadi zombie.... Akting Dolera dan Martin juga bagus, berhasil membuat saya meneteskan air mata dan jijik dalam waktu bersamaan. Tapi tetep aja saya mengidamkan mockumentary, bukan film drama. Dan romantisme plus gory gak cukup menggantikan dua sekuel pendahulunya yang..... benar-benar membuat pecinta film zombie seperti saya menemukan angin segar di tengah perkembangan film zombie yang monoton. Namanya juga jembatan menuju REC 4 Apocalypse... yah, bisa dipahami sih. 
 

[SPOILER ALERTS!]
Apa yang terjadi dengan janin di perut Clara saat ibunya berubah menjadi zombie? Hmm, mungkin ini jawaban atas alur di REC 4 *sotoy*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar