Rabu, 23 Februari 2011

HANYA SATU KATA : Waktu

..Sebuah pertanyaan yang sulit ternalar, membawaku pada titik tergalau. Sampai kapan? Siapa yang dapat menjawabnya? Apa? Hatiku buta, tak sanggup lagi mengerti benar dan salah...

Terkadang dalam gelap, kita dapat melihat terang,
namun dalam terang, gelap juga ada.

Mereka tak dapat terpisah, tak seperti air dan minyak; mereka satu. Dan satu itu kokoh.
Kucoba tuk mengurai, tapi nihil. Semua percuma. Aku hanya kelelahan.

Mengapa harus ada gelap jika terang lebih indah?
Mengapa di sekelilingku hanya gelap, gelap, gelap?
Mengapa mereka memancarkan kegelapan? Oh tidak, aku pun juga.

Aku mulai gelap. Nuraniku hilang, sembunyikan terangku.
Berharap kembali ke awal. Ayolah, aku ingin jadi orok saja! Terang, tanpa gelap. Tanpa dosa

Tapi, Sang Hyang menciptakanku bukan tuk jadi orok. Jika benar begitu tentu umurku tak kan sampai 15.

Aku terlahir, dari sperma dan ovum-bukan hanya sekadar itu, melainkan dari dua cinta yang menyatu! Untuk menjadi penguasa. Ya, aku terlahir untuk menang! Dan penuh terang!

Dan kini, di usia belia-15 ku, aku masih mencari jawaban dari semua pertanyaan. Mencari ilham dari penerapan, dan mencari WAKTU untuk menjawabnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar