Jumat, 11 Februari 2011

Saat Hilda PATAH HATI - topengku

Hilda pasti akan berteriak "aku bahagia" menebar senyum ke mana-mana dan bereaksi seolah-olah gak terjadi apa-apa. Tapi itu hanya sebuah anti-klimaks.

Sebelum hal itu terjadi hilda pasti merenung dulu. Meresapi apa yang sebenarnya terjadi.
Menangis. Itu kegiatan rutin hilda waktu patah hati.
Cengeng ya? Banget hehe :)

Maklum ya, gak tau nih hilda tuh emang mellow banget hehe.
Hal ini menyadarkan hilda.

Kita punya TOPENG guys!
Topeng untuk menutupi perasaan kita sesungguhnya. Entah karena alasan apa, kita pasti akan make topeng itu..

"Jangan menyangkal, kita semua bertopeng"

Kebanyakan orang gak ingin kelemahannya dilihat oleh orang banyak (ini hilda banget)
Makanya mereka memakai topeng untuk menutupi kelemahannya.

Sebenarnya ini salah gak sih? Atau kita memakai topeng karena takut menghadapi diri kita yang sesungguhnya?

Gak guys, menurut hilda, kita pakai topeng karena memang itu jalan satu-satunya agar kita nyaman bertemu (baca: berkomunikasi) dengan orang lain.


Topeng itu bermacam-macam. Kalau hilda sendiri sih suka pakai topeng kalau hilda lagi patah hati. Pura-pura senyum :)

Tapi benar kata pepatah :

" Sahabat adalah mereka yang mengerti senyummu palsu saat yang lain tak peduli"

Yah, senyum palsu dan topengku hanya terbuka d depan sahabat dan keluargaku. Orang yang benar-benar mengerti apa yang hilda rasakan. Yang menerima hilda apa adanya sehingga hilda merasa nyaman, walau tanpa topeng sekalipun.


Di depan mereka hilda gak perlu jadi sempurna. Hilda ya hilda! Hilda yang cengeng, sensitiv, lembut :)


Makasih ya mama, brian, dan semua sahabatku. Cuma kalian yang bisa membuka topengku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar