Teringat sebuah masa
Saat bahagia. Semua indah untuk dijalani.
Menyibakkan senyum. Bahagia. Kepastian
Saat kau berkata aku adalah wanita yang sempurna. Saat kau lambungkan hatiku.
Tapi ternyata sama. Sama seperti dulu. Mereka para pria hanya bisa main ayunan.
Setelah dilambung dijatuhkannya. Terhempas. Sampai ke titik terdalam. Hingga sedalam neraka. Sakit. Perih. Tak berdaya. Menangis.
Sebuah pengharapan terbuyar oleh kekecewaan. Angan terganti derita. Cinta menjadi benci.
Pelajaran untukku. Jangan percaya bualan pria. Mereka hanya ular berlidah cabang. Hanya sebuah tebing jenjang. Jurang yang membawamu masuk ke dalam. Jauh lebih dalam hingga hatimu mati. selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar